Kunkka sang Admiral Cladd
Kunkka sang Admiral Cladd, merupakan Hero pada permainan Dota 2. Mungkin dari sekian banyaknya Hero, kunkka adalah karakter dengan cerita yang cukup tragis dan menyedihkan.
Ingin tahu masa lalu dari Kunkka sang Admiral? Ayo simak bersama cerita dari Hero satu ini!
Pemimpin Armada Cladd
Dari banyaknya pemimpin armada dari negara tersebut hanya terdapat satu orang yang menjadi kepercayaan dari penyihir Cladd, seorang Admiral bernama Kunkka. Walaupun Ia berasal dari keluarga nelayan, sejak kecil Kunkka telah melatih tubuh dan instingnya pada tengah laut dengan berburu ikan paus.
Kemampuan tersebut telah membuat Kunkka bisa dengan tenang memimpin pasukannya ke dalam pertempuran dengan keadaan ombak yang ganas. Lautan seakan berada pada perintahnya dan Dewa Laut selalu melindunginya.
Sang Admiral juga berulang kali mendapat tugas untuk memimpin ekspedisi ke berbagai penjuru lautan. Walaupun ia tidak mengetahui apa alasan dari ekspedisi tersebut, Kunkka selalu mematuhi perintah para penyihir Cladd.
Rasa haus mereka akan ilmu pengetahuan telah membuat para penyihir semakin ingin memperdalam kemampuan mereka. Walaupun pada awalnya mereka bertujuan mulia, para penyihir Cladd tidak menyadari bahwa rasa ingin tahu mereka justru akan menjadi akhir dari Cladd dan penduduknya.
Malapetaka Menerjang Cladd
Berbagai eksperimen sihir yang telah penyihir Cladd lakukan ternyata telah menarik berbagai iblis ke negara mereka. Walaupun ini adalah pertama kalinya mereka harus melawan iblis, para penyihir Cladd langsung memberikan perintah kepada Admiral Kunkka untuk melindungi wilayah mereka. Dalam waktu singkat, berbagai pulau yang berada dalam lingkungan Cladd telah berubah menjadi medan pertempuran, dan hari-hari gelap bagi para penduduk Cladd baru saja mulai.
Sang Admiral terkejut oleh kemunculan sebuah kapal. Berisi pasukan dengan kekuatan yang jauh lebih hebat dari iblis yang ia lawan sebelumnya. Satu per satu anggota pasukan yang ia percaya mulai berjatuhan, dan sang Admiral harus menerima kekalahan pertamanya.
Menurut para nelayan, sebuah pusaran air berwarna hitam yang terbentuk pada tengah laut menjadi sebuah pintu bagi kapal misterius tersebut. Dan mereka yang dapat kembali ke pantai Cladd dengan selamat sempat melihat sebuah nama yang tertulis pada sisi kapal tersebut: Cataract.
Kunkka kembali dengan kapal dan pasukan yang jauh lebih kuat untuk menghentikan gerakan kapal iblis tersebut. Peperangan pada lautan Cladd berjalan selama bertahun-tahun hingga jumlah pasukantersebut semakin menipis sementara para iblis Cataract justru bertambah banyak.
Secara perlahan, para pasukan iblis mulai memasuki wilayah mereka hingga akhirnya menuju Trembling Isles, sebuah pulau yang seringkali menjadi saksi dari pertempuran sang Admiral.
Sebuah pusaran air raksasa yang jauh lebih besar daripada sebelumnya telah terbentuk. Dan dari dalamnya keluar sebuah kapal raksasa dengan ukuran yang sanggup menutupi matahari. Kunkka yang terkenal sebagai Admiral yang gagah berani mulai menyadari bahwa ini mungkin adalah pertempuran terakhirnya.
Penguasa laut Maelrawn
Satu persatu kapal mulai hancur tersapu oleh ombak lainnya. Namun, ini hanyalah awal dari kekuatan Maelrawn yang sesungguhnya. Sebuah tentakel raksasa mulai muncul dari dasar laut dan dengan satu gerakan berhasil meratakan sederetan kapal milik pasukan Kunka.
Ini adalah sebuah momen bersejarah sekaligus akhir dari pertempuran tersebut. Raungan dari Maelrawn merupakan tanda bahwa pertempuran telah selesai. Baik pasukan Cladd maupun para iblis Cataract, tidak ada satupun yang dapat bertahan hidup setelah merasakan amarah Maelrawn. Sebuah perang yang bermulai karena sebuah sihir, telah berakhir ditangan seorang Dewa.
Tidak ada yang tahu apa yang terjadi menjelang akhir pertempuran tersebut atau bagaimana Kunkka bisa terbawa ombak hingga ke pulau Keen. Walaupun ada beberapa orang yang sempat melihat sang Admiral kembali ke reruntuhan yang tersisa dari negaranya untuk mengenang masa kejayaan Cladd.
Mereka mengatakan ada sesuatu yang aneh pada dirinya. Tubuhnya mungkin terlihat seperti manusia, namun, pandangannya terlihat hampa dan kosong seperti seorang arwah. Para penduduk yang berani untuk menyapa sang Admiral mengatakan bahwa Kunkka selalu bercerita tentang makhluk yang terlihat saat pasukannya terbunuh, dan rasa bencinya yang mendalam kepada sosok tersebut.
Walaupun ia mungkin tidak lagi dapat menyandang gelar Admiral karena negaranya yang telah hancur, Kunkka bersumpah akan tetap berjalan hingga tiba saatnya untuk membalaskan dendamnya kepada makhluk yang menjadi alasan kesedihannya.
Pada awalnya, Kunkka hanya dapat duduk terdiam pada tepi pantai reruntuhan Cladd. Mengenang setiap detik pertarungannya di tengah laut bersama teman-temannya. Namun, setelah mendengar kabar bahwa makhluk yang ia cari akan mengikuti War of the Ancients. Sang Admiral tahu bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan untuk membalaskan dendamnya.
1 thought on “Kunkka sang Admiral Cladd”