Rasa Makanan Indonesia
Rasa makanan Indonesia, Makanan Indonesia terkenal dengan variasi dan juga rasanya yang kaya akan rempah. Sehingga setiap daerah pada Indonesia memiliki makanan khas dan adatnya masing-masing. Pada daerah Jawa Barat, tempat tinggal sebagian besar orang Sunda. Mereka menyukai makanan seperti sayuran segar dan juga sambal. Karena itu, ada lelucon konyol yang mengatakan Anda dapat meninggalkan mereka dalam taman dan mereka akan baik-baik saja. Dan mereka suka minum teh tanpa gula. Sedangkan pada sisi lain, orang Jawa (Jawa Timur) lebih suka makan yang manis-manis. Jadi, Tehnya manis tetapi di Padang (Sumatera Barat), mereka menyukai makanan pedas.
Menurut pakar kuliner Bondan Winarno, kesalahan bisa kembali ke Indonesia karena tidak mengabadikan makanan sebagai bagian dari warisan budaya. Namun, tindakan melestarikan makanan Indonesia tampaknya mendapat dukungan nyata dalam beberapa tahun terakhir. Munculnya acara televisi tentang Kuliner Nusantara, acara makanan khas daerah yang tersponsori oleh industri makanan, dan membawa makanan khas Indonesia. Pada pameran dalam luar negeri telah membawa publisitas yang luar biasa karena makanan Indonesia akan terkenal dalam dunia internasional Akhirnya. Semua ini dapat menarik wisatawan asing untuk berkunjung. mengunjungi Indonesia melalui kulinernya.
Sejarah Singkat Rasa Makanan Indonesia
Sepanjang sejarahnya, Indonesia telah menjadi pusat perdagangan antar benua lain dunia (sekitar 360 tahun). Perdagangan tersebut membawa banyak hal termasuk rempah-rempah, bahan makanan, dan masakan dari berbagai etnis. Seperti Melayu, India, Timur Tengah, Tionghoa, dan Eropa ke Indonesia. Bertemunya perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan kombinasi makanan tradisional Indonesia dan menghasilkan banyak variasi yang tidak dapat kamu temukan.
Misalnya, kombinasi makanan Tionghoa hasil bakpao (roti kukus isi daging atau lainnya) dan mie yang terjual pada warung atau pinggir jalan. Dan salah satu ciri adaptasi makanan Tionghoa-Indonesia adalah daging sapi dan ayam lebih disukai daripada babi. Karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam yang melarang memakan daging babi. Selain itu, bumbu khas Indonesia juga kerap menggunakannya untuk melengkapi sajian seperti sambal.
Adat dan Tradisi Orang Indonesia
Waktu makan di setiap daerah terkadang berbeda. Indonesia bagian barat dan tengah, biasanya makanan utama memasaknya saat pagi hari dan makan sekitar tengah hari. Umumnya, dapur Indonesia hanya memasak 1 atau 2 kali sehari. Kemudian memasaknya lagi untuk makan malam.
Berbeda dengan budaya barat yang mana memakan makanan secara berurutan seperti makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup. Budaya Indonesia adalah makan makanan utama secara langsung tanpa makanan pembuka atau penutup. Sedangkan Indonesia memiliki banyak kue, kue, dan makanan ringan dan cocok untuk menjadi makanan penutup. Bahkan, kue-kue tersebut sering tersantap kapan saja antara sarapan, makan siang, dan makan malam. Tidak ada waktu tertentu untuk makan kue. Dan masih banyak lagi sajian dan minuman segar khas Indonesia seperti es campur, es teler yang bisa tersajikan setelah makanan utama.
Selain itu, sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, aturan agama telah mengubah tradisi. Oleh karena itu, berdoa sebelum makan dan menggunakan tangan kanan saat makan tampaknya wajib sejak kecil. Jadi, umumnya menggunakan sendok di tangan kanan dan garpu di tangan kiri.